Dia sangat jahat.
Melampaui bayangan ku.
Asal ada tekad, kematianpun bisa dilampau jika aku bisa bersamanya.
Aku sudah tak bisa dendam.
Darahku yang membuatku menjalani nasib yang kejam ini.
Aku merasakan bagaimana aku mencintainya, bagaimana aku menyayanginya, juga bagaimana aku disakiti olehnya.
Aku mengerti, impian atau kenyataan
“kenangan adalah kenangan”.
Saat aku menoleh nanti.
Itu akan ada dalam kotak yang sama.
Entah itu mimpi atau kenyataan?
Mungkin, dalam sekejap waktu dalam hidup kita ini adalah impian semalam dimata orang lain.
Asalkan ada “kenangan” seperti itu, cukuplah...
Tak perlu ku ulangi lagi kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar